Tidak ada seorang pun yang dilahirkan ke dunia ini dalam kondisi sempurna 100%. Pasti dalam dirinya terdapat kekurangan atau kelemahan. Setiap manusia yang lahir ke muka bumi selalu membawa dua hal yang alih-alih dipertentangkan, tetapi justru saling melengkapi, yakni kelebihan dan kekurangan.
Mengapa harus ada kelebihan dan kekurangan? Apa hikmah yang terkandung di dalamnya?
Dalam tinjauan agama, sesuai dengan sunnatullah, Allah SWT selalu menciptakan sesuatu berpasangan untuk saling melengkapi. Ada siang ada malam, ada laki-laki ada perempuan, ada bumi ada langit, ada kemarau ada hujan, ada kaya ada miskin, dan tentunya ada kelebihan ada kekurangan.
Kalau kita telusuri teks-teks keagamaan, akan kita jumpai hikmah diciptakannya manusia lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya. Anugerah berupa kelebihan yang Allah SWT berikan kepada setiap manusia bertujuan agar mereka bersyukur. Ya. Syukur atas nikmat Allah, salah satunya berupa kelebihan yang diberikan oleh-Nya, akan menjadikan manusia tawadhu, rendah hati di hadapan-Nya. Kelebihan bukan untuk disombongkan, atau menjadi sarana membanggakan diri dan merasa di atas orang lain.
Adapun kekurangan yang diberikan Allah SWT kepada setiap manusia adalah sarana agar mereka bersabar atas kehendak-Nya. Kekurangan bukan untuk diratapi, kemudian menjadikan seseorang rendah diri atau minder, tetapi justru untuk melatih seseorang untuk memperbaiki diri. Seseorang yang menyadari kekurangannya, maka dia akan berusaha sekuat tenaga untuk membenahinya, yaitu dengan cara menggali potensi dirinya, serta memaksimalkan kelebihannya, sehingga kekurangannya tertutupi.
from :
"Jika seorang lelaki
mencintai seorang wanita.
Dia akan mengakui keberadaan wanita itu,
memenuhi kebutuhannya, melindunginya.
Jika dia sungguh-sungguh mencintainya,
pengakuan tertingginya adalah "ini istri saya"
Matahari terbenam, memancarkan cahaya jingga sore itu. Indah sekali, mendamaikan setiap mata yang melihatnya. Waktunya yang singkat membuat semua orang ingin menunggu untuk melihatnya. Tak mau melepas pandangan dari keindahannya walau hanya sedetik. Setelah ia pergi, tak sabar menunggunya esok hari.
Mantap cin !! Duduk-duduk di Pantai Losari sore-sore, damai rasanya. Seraya mendengarkan nyanyian sang ombak, beuhh, ajiiipp !!
mmh, kapan lagi ???
Luar biasa milik-Nya !!
di dalam hati ini hanya satu nama
yang ada di tulus hati ku ingini
kesetiaan yang indah takkan tertandingi
hanyalah dirimu satu peri cintaku
benteng begitu tinggi sulit untuk ku gapai
aku untuk kamu, kamu untuk aku
namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda
tuhan memang satu, kita yang tak sama
haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi
benteng begitu tinggi sulit untuk ku gapai
aku untuk kamu, kamu untuk aku
namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda
tuhan memang satu, kita yang tak sama
haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi
bukankah cinta anugerah berikan aku kesempatan
tuk menjaganya sepenuh jiwa
(aku untuk kamu, kamu untuk aku
namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda)
tuhan memang satu, kita yang tak sama
haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi
(aku untuk kamu, kamu untuk aku
namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda)
tuhan memang satu, kita yang tak sama
haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi....
Perkebunan Teh
a. Latar belakang
Posisi kebun teh yang memiliki areal sangat luas ini berada di arah utara kota Malino, tepatnya di Dusun Pattapang, sekitar tiga kilometer dari pasar inpres Malino.
Pada awalnya, perkebunan teh ini merupakan hutan lindung, tetapi untuk keperluan tertentu, akhirnya diubah menjadi perkebunan teh. Perkebunan teh ini dimanfaatkan untuk kebutuhan ekonomi, pariwisata, serta sebagai penahan rembesan air hujan yang dapat menyebabkan erosi. Tanaman teh yang dipilih karena akarnya yang serabut mampu menahan partikel tanah yang terbawa rembesan air hujan. Selain itu, teh juga termasuk tanaman yang rapat. Luas permukaan ini kurang lebih 200 ha dan tanaman yang diprioritaskan adalah teh, namun terdapat pula perkebunan tanaman lain seperti strawberry, dsb.
Kebun ini sebagai salah satu bentuk konservasi alam untuk melestarikan persediaan air untuk daerah-daerah hilir. Perkebunan ini merupakan salah satu kaki gunung Bawakaraeng.
b. Dampak sosial ekonomi
Perusahaan yang membentuk perkebunan ini mempekerjakan ± 200 pekerja dari masyarakat sekitar. Penanaman teh ini dilakukan mengikuti struktur bukit namun ada pula dilakukan secara terasering. Hal ini juga untuk konservasi alam. Pada tanaman teh ini dapat dilakukan peremajaan jika pucuk daunnya tidak dapat lagi dipetik. Caranya berupa pemangkasan daun-daunnya. Pemangkasan ini pula bermaksud agar tanaman tehnya tidak terlampau tinggi.
Teh Malino dihasilkan dari kebun teh di dataran tinggimoncong, Gowa, Sulawesi Selatan. Pendirian perusahan teh ini merupakan hasil kerja sama dari Mitsui Norin Co. Ltd dan PT. Dharma Incharcop Coy, sebagai share holder, dengan bendera PT. Nittoh Malino Tea.
Bendungan Bili-Bili
a. Latar belakang
Kurang lebih 1 jam dari kota Makassar lewat Sungguminasa Gowa, di desa Parang loe, Bili-bili. Daerah Bili-bili ini terkenal dengan adanya danau bendungan Bili-bili. Rambutan di dari daerah ini terkenal enak dan renyah.
Bendungan Bili-Bili dibangun pada tahun 1994-1999 oleh pemerintah Indonesia yang bekerja sama dengan Jepang. Bili-bili merupakan salah satu bendungan terbesar, dibangun untuk menampung air yang mengalir dari gunung Bawakaraeng di Sinjai. Hal ini digunakan untuk mencegah peluapan air yang terlalu banyak di Gowa dan Makassar. Pembangunan bendungan ini bermanfaat sebagai tempat wisata, tempat penambangan pasir karena terjadi endapan di daerah tersebut. Hal ini dijadikan masyarakat sebagai salah satu mata pencaharian.
Pada mulanya, bendungan tersebut merupakan suatu desa dan warga yang tinggal di tempat itu diberikan tempat tinggal di lokasi lain. Untuk mendapatkan air yang bersih dari bendungan tersebut, dilakukan penyaringan air di daerah Tamarunang, Gowa.
Bili-Bili dijadikan sebagai bendungan karena menghubungkan sungai-sungai dari Malino, tempatnya lebih aman, tidak banyak dampak negatifnya, sumber mata air, wilayah perhubungan dan jika di tempat lain maka akan banyak penggurusan terjadi. Bendungan Bili-Bili ini dibangun karena berbagai faktor, salah satunya adalah banyaknya endapan pasir yang terjadi di daerah hilir (tanjung bayang).
Bendungan multifungsi Bili-Bili merupakan pengadaan yang dilakukan guna mengatasi krisis air minum, listrik, kebutuhan irigasi, dan guna mengatasi banjir di kota Makassar dan sekitarnya. System DAS terbagi atas tiga, yaitu Daerah Hulu yaitu daerah ketinggian tempat penampungan air larian hujan, daerah Tengah yaitu wilayah dimana sebagai tempat penampungan air atau tempat dimana bendungan berada, dan daerah hilir yaitu wilayah sebagai tempat penampungan terakhir atas larian air. Struktur dari Bendungan Bili-Bili mempunyai panjang 2.309 m dan tinggi 73 m, serta kemiringan ± 106 m MSL.
b. Dampak positif dan sosial ekonomi
Musibah longsor tidak dapat dipungkiri memberatkan perekonomian yang berada di daerah tengan batas air, karena sedimen yang nota bene isinya adalah jenis pasir galian jenis tipe c, maka ini menjadi lokasi mata pencaharian baru bagi masyarakat setempat. Akan tetapi yang mendominasi usaha tersebut lebih banyak didominasi oleh kalangan pengusaha dengan modal besar (pengusaha besar). dan masyarakat setempat lebih banyak sebagai buruh penggali pasir.
Dari segi prospek usaha sebenarnya, banyak alternatif usaha industri jenis rumah tangga, antara lain pembuatan pot-pot bunga, pavin blok, dan kerajinan-kerajinan tangan lainnya yang bahan bakunya berasal dari pasir tersebut.
.
Masyarakat terkadang melihat peluang tersebut untuk dijadikan mata pencaharian baru namun terkendala pada persoalan modal dan keterampilan untuk menciptakan barang berkualitas dengan nilai jual tinggi. Untuk mencapai targetan tersebut memerlukan keterlibatan perangkat pemerintah, LSM, dan masyarakat itu sendiri.
Dengan dibangunnya Bendungan Bili-bili, masyarakat sekitar serta masyarakat luar menjadikan tempat tersebut sebagai tempat pariwisata sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat setempat dan dengan terjadinya pengendapan oleh bendungan, masyarakat juga dapat memperoleh penghasilan melalui tambang pasir akibat pengendapan tersebut.
c. Dampak negatif
Penambangan pasir secara tidak terkontrol yang berlangsung sejak lama di Sungai Jeneberang mengancam keselamatan Bendungan Bili-bili di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Penambangan itu menyebabkan terjadinya erosi sekitar kaki bendungan yang gilirannya dapat merapuhkan tanggul bendungan.
Dalam konteks keberadaan Bendungan Bili-Bili, masyarakat di daerah tengah batas air yang paling menerima kerugian atas longsor yang terjadi tahun 2004 yang lalu. Hal ini dikarenakan hilangnya fungsi bendungan akibat dari longsor serta jumlah material longsoran yang melebihi ambang batas.
Adanya longsor yang terjadi kemudian menghilangkan tatanan ekonomi yang dicanangkan untuk masyarakat sebagai kompensasi atas pembebasan lahan masyarakat setempat.
Bentuk-bentuk mata pencaharian pembangunan Bendungan Bili-Bili untuk wilayah tengah yaitu pertanian jenis keramba apung, pariwisata (lesehan), dan pertanian jenis hortikultural untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga. Dengan adanya longsor tersebut menghilangkan seluruh fungsi mata pencaharian masyarakat.
Dampak negatif seperti hilangnya beberapa jenis fauna karena luasnya lahan yang dibutuhkan, serta pemukiman penduduk yang harus dialokasikan ke tempat lain.
BAB II
PEMBAHASAN
Kalimat efektif adalah kalimat yang dengan sadar dan sengaja disusun untuk mencapai daya informasi yang tepat dan baik. Dapat pula dikatakan bahwa kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti yang ada dalam pikiran pembaca dan penulis. Kalimat efektif lebih mengutamakan keefektifan kalimat itu agar kejelasan kalimat dapat terjamin. Kalimat yang efektif harus memiliki unsur-unsur yang lengkap, dan unsur-unsur tersebut dinyatakan secara eksplisif. Untuk itu, kalimat yang efektif sekurang-kurangnya harus memiliki unsur subjek dan predikat. Agar kelengkapan itu terpenuhi, subjek pada awal kalimat hendaknya tidak didahului kata depan, predikat kalimatnya jelas, dan tidak terdapat pemenggalan bagian kalimat. Di samping itu, ungkapan penghubung dalam kalimat majemuk juga harus dinyatakan secara eksplisit.
Struktur kalimat yang efektif itu hendaknya dilengkapi dengan unsur-unsur sebagai berikut:
1. Kesepadanan antara struktur bahasa dan cara atau jalan pikiran yang logis dan masuk akal
2. Keperolehan bentuk bahasa yang dipakai untuk tujuan-tujuan efektivitas tertentu
3. Ketegasan dalam memberikan posisi tertentu kepada pikiran utama kalimat
4. Kehematan dalam pilihan kata atau penyusunan pikiran yang kadang kala bertumpuk dalam satu kalimat
5. Kevariasian dalam penyusunan kalimat, seperti antara kalimat panjang dan kalimat pendek, antara kalimat dependen dan kalimat independen.
1. Unsur Kesepadanan dan Kesatuan
Yang dimaksud dengan kesepadanan ialah kemaksimalan kemaksimalan struktur bahasa mendukung gagasan dan ide yang dimuat. Dalam bahasa tutur terdapat pokok pikiran yang hendak disampaikan pada komentar terhadap pokok pikiran itu. Kesatuan dalam komposisi kalimat adalah kesatuan antara penataan kalimat dan kemampuan nalar seseorang penulis. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan kalimat efektif dengan unsur kesepadanan dan kesatuan yaitu:
Ø Setiap kalimat mayor harus mempunyai unsur subjek dan predikat.
Contoh:
1) Untuk rencana ini memerlukan penelitian lebih lanjut.
2) Di dalam keputusan rektor menunjukkan keberpihakannya kepada mahasiswa.
Kalimat di atas tidak jelas subjeknya karena mempunyai subjek yang diantarakan oleh kata depan. Jadi, harus diperbaiki menjadi:
1) Rencana ini memerlukan penelitian lebih lanjut.
2) Keputusan rektor menunjukkan keberpihakannya kepada mahasiswa.
Ø Ide pokok harus terdapat dalam induk kalimat
Contoh:
1) Hakim membebaskannya dari tuduhan karena tidak menemukan bukti-bukti yang memberatkan.
2) Hakim tidak menemukan bukti-bukti yang memberatkan sehingga membebaskannya dari tuduhan.
Ide pokok pada kedua kalimat ini sangat berbeda. Kalimat pertama ide pokoknya “hakim membebaskannya”, sedangkan kalimat kedua ide pokoknya “hakim tidak menemukan bukti”. Itulah sebabnya, bagian pertama kalimat pertama dan kedua sebelum kata perangkai karena dan sehingga menjadi induk kalimat, sedangkan kalimat kedua kalimat tersebut, yaitu sesudah kata karena dan sehingga, menjadi anak kalimat.
Ø Penggabungan kalimat dengan kata perangkai dan dan yang
1) Masyarakat kini mengakui bahwa mutu pendidikan kita masih rendah.
2) Perbaikan mutu pendidikan tugas utama perguruan tinggi.
Hasil penggabungan kalimat pertama dan kedua yaitu “masyarakat kini mengakui bahwa mutu pendidikan kita masih rendah dan perbaikannya adalah tugas utama perguruan tinggi”. Karena kedua kalimat tersebut mengandung ide pokok yang sama penting, maka penggabungan kalimat dengan dan yang merupakan kalimat efektif. Kalimat penggabungannya akan memiliki unsure kesepadanan dan kesatuan struktur bahasa yang mendukung gagasan dan ide yang dikandungnya.
2. Unsur Keparalelan
Keparalelan atau kesejajaran satuan dalam kalimat adalah bentuk-bentuk bahasa yang sama atau konstruksi yang sama dalam susunan serial. Pikiran dan gagasan yang sama biasanya dinyatakan dalam bentuk bahasa yang sama pula. Artinya kalau bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama verba di- atau me- atau ber-, bentuk kedua dan seterusnya juga harus verba di-, me- atau ber-. Jangan dipertukarkan.
Unsur keparalelan satuan bahasa dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu:
Ø Keparalelan bentuk
Imbuhan kata sangat berperan dalam menentukan keparalelan. Contoh berikut tidak memperlihatkan adanya unsure keparalelan bentuk.
Contoh:
Kegiatannya meliputi pembelian buku, membuat catalog, dan mengatur peminjaman buku.
Ketidak paralelan bentuk dalam kalimat ini ada pada kata pembelian yang diparalelkan membuat dan mengatur. Agar parallel bentuknya, ketiga satuan kata itu dijadikan kata benda semua (nomina) atau dijadikan kata kerja semua (verba me-) seperti berikut ini:
1) Kegiatannya meliputi pembelian buku, pembuatan catalog, dan pengaturan peminjaman buku.
2) Kegiatannya meliputi membeli buku, membuat catalog, dan mengatur peminjaman buku.
Ø Keparalelan makna
Dalam bahasa, bentuk dan makna mempunyai pertalian erat, seperti dua sisi dari keeping mata uang. Makna terdapat dalam satuan fungsional. Satuan fungsional dimaksudkan ialah unsur kalimat yang berkedudukan subjek, predikat, objek, dan keterangan. Status fungsi ditentukan oleh relasi makna antarsatuan. Kalimat berikut ini terasa janggal karena tidak parallel antara subjek dan predikat dari segi makna.
“Dia berpukul-pukulan”
Kata berpukul-pukulan bermakna “saling pikul”. Hal ini berarti bahwa pelakunya harus lebih dari satu. Kata dia bermakna tunggal, subjek kalimat ini perlu diubah misalnya, menjadi mereka, atau di dalam kalimat ini ditambahkan keterangan komitatif (penyerta), yaitu dengan temannya. Dengan demikian, kalimat di atas diperbaiki menjadi:
1) Mereka berpukul-pukulan.
2) Dia berpukul-pukulan dengan temannya.
3. Unsur Ketegasan
Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjilkan. Kalimat itu member penekanan pada yang ditonjolkan itu. Berbagai cara membentuk ketegasan dalam kalimat yaitu:
Ø Meletakkan kata yang ditonjolkan di awal kalimat
Contoh:
1) Presiden Megawati mengharapkan rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang dimilikinya.
(keregasan atau penekanan kalimat ialah Presiden)
2) Harapan Presiden Megawati ialah rakyat membangun bangsa dan negaranya dengan kemampuan yang dimilikinya.
(keregasan atau penekanan kalimat ialah Harapan Presiden Megawati)
Ø Membuat urutan kata yang logis
Contoh:
Dia seorang penipu, pembohong, perampok, pencuri, bahkan pembunuh yang sadis.
Urutan satuan kalimat ini tidak menunjukkan ketegasan yang bersifat logis. Seharusnya kalimat ini berbunyi:
Dia seorang pembohong, penipu, pencuri, perampok, bahkan pembunuh yang sadis.
Ø Melakukan repetisi (pengulangan kata)
Contoh:
Saya suka akan kecantikannya, saya suka akan kelembutannya, dan saya suka akan keramahannya.
4. Unsur Kehematan
Yang dimaksud dengan unsur kehematan dalam kalimat efektif yaitu hemat menggunakan kata, frase, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak diartikan harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Penghematan disini mempunyai arti penghematan terhadap kata yang memang tidak diperlukan sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa.
Ada beberapa kriteria unsur kehematan yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.
2. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
3. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
4. Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-kata yang bermakna ‘banyak’.
Contoh:
– Karena ia tidak diundang, dia tidak datang.
(kata Ia dibuang)
– Kapal itu berlabuh hari Senin kemarin.
(kata hari dibuang)
– Sejak dari pagi mereka naik ke atas loteng.
(kata dari dan atas dibuang)
– Beberapa teman-temannya diundang dalam pesta ulang tahunnya.
(kata beberapa dibuang)
5. Unsur Kevariasian
Kelincahan dalam berbahasa tergambar dalam struktur kalimat yang dipakai. Ada kalimat yang pendek. Ada kalimat yang panjang. Akan tetapi, tuturan atau tulisan yang mempergunakan kalimat-kalimat yang pendek saja akan menimbulkan kebosanan dan monoton. Demikian pula kalimat yang panjang akan membuat pembaca kehilangan gagasan pokok atau kelelahan. Jadi harus ada variasi.
Unsur kevariasian dapat dilihat dari penempatan bagian-bagian kalimat atau perubahan bentuk kalimat. Kalimat yang efektif juga mengutamakan variasi bentuk pengungkapan atau gaya pengungkapan kalimatnya. Variasi semacam itu dapat dicapai dengan menggunakan:
1. Bentuk inversi
2. Bentuk pasif persona
3. Bentuk variasi aktif-pasif
4. Bentuk variasi panjang pendek
Contoh:
1) Biaya dua miliar rupiah diperlukan untuk melunasi utang perusahaan.
variasinya yaitu:
Diperlukan biaya dua miliar rupiah untuk melunasi utang perusahaan.
2) Saya akan melaporkan temuan itu kepada ketua tim.
variasinya yaitu:
Temuan ini akan saya laporkan kepada ketua tim.
3) Minggu depan kami akan mengadakan rapat pimpinan tim. Dalam rapat ini akan kami bahas berbagai kendala yang dihadapi di lapangan.
variasinya yaitu:
Minggu depan akan diadakan rapat pimpinan tim. Dalam rapat itu kami akan membahas berbagai kendala yang dihadapi di lapangan.
TUGAS KELOMPOK
BAHASA INDONESIA
KALIMAT EFEKTIF
NURUL KAMISARI
SARINAH
LUQMAN
WARISKA
IRMAYANTI
MUH. IQBAL
FAUZIAH
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2009/2010
Hutan Pinus Malino
a. Latar belakang
Hutan ini termasuk ke dalam Hutan Homogen karena hanya terdiri dari satu jenis tanaman saja yaitu pinus. Hutan ini dimanfaatkan sebagai tempat wisata, lapangan tembak, dan digunakan masyarakat sebagai mata pencaharian. Hutan pinus ini juga sangat berfungsi untuk persediaan air agar tetap terjaga dari daerah hulu. Sebab jika daerah hulu yang rusak, maka daerah-daerah di bawahnya akan mengalami dan mendapatkan dampak yang sangat merugikan seperti terendapnya daerah-daerah aliran sungai serta berkurangnya sumber-sumber air bersih.
b. Dampak sosial ekonomi
Hutan pinus ini juga dijadikan sebagai tempat wisata bagi pengunjung yang datang dari kota Makassar maupun dari luar kota Makassar. Tempatnya yang juga sejuk dan luas ini, menjadi tempat yang sangat menarik bagi wisatawan untuk menyegarkan pikiran dari penatnya kehidupan kota. Selain itu, di hutan pinus ini juga disediakan areal menembak bagi yang suka dengan olahraga yang terbilang ekstrim ini. Banyak orang yang menjadikan tempat ini sebagai tempat favorit untuk berpiknik keluarga. Tidak hanya itu, tersedia juga jasa penyewaan kuda bagi para wisatawan. Hal ini juga membantu masyarakat sekitar dalam mengais rejeki dan mata pencaharian.