Perkebunan Teh Malino

01:58

Perkebunan Teh

a. Latar belakang

Posisi kebun teh yang memiliki areal sangat luas ini berada di arah utara kota Malino, tepatnya di Dusun Pattapang, sekitar tiga kilometer dari pasar inpres Malino.

Pada awalnya, perkebunan teh ini merupakan hutan lindung, tetapi untuk keperluan tertentu, akhirnya diubah menjadi perkebunan teh. Perkebunan teh ini dimanfaatkan untuk kebutuhan ekonomi, pariwisata, serta sebagai penahan rembesan air hujan yang dapat menyebabkan erosi. Tanaman teh yang dipilih karena akarnya yang serabut mampu menahan partikel tanah yang terbawa rembesan air hujan. Selain itu, teh juga termasuk tanaman yang rapat. Luas permukaan ini kurang lebih 200 ha dan tanaman yang diprioritaskan adalah teh, namun terdapat pula perkebunan tanaman lain seperti strawberry, dsb.

Kebun ini sebagai salah satu bentuk konservasi alam untuk melestarikan persediaan air untuk daerah-daerah hilir. Perkebunan ini merupakan salah satu kaki gunung Bawakaraeng.

b. Dampak sosial ekonomi

Perusahaan yang membentuk perkebunan ini mempekerjakan ± 200 pekerja dari masyarakat sekitar. Penanaman teh ini dilakukan mengikuti struktur bukit namun ada pula dilakukan secara terasering. Hal ini juga untuk konservasi alam. Pada tanaman teh ini dapat dilakukan peremajaan jika pucuk daunnya tidak dapat lagi dipetik. Caranya berupa pemangkasan daun-daunnya. Pemangkasan ini pula bermaksud agar tanaman tehnya tidak terlampau tinggi.

Teh Malino dihasilkan dari kebun teh di dataran tinggimoncong, Gowa, Sulawesi Selatan. Pendirian perusahan teh ini merupakan hasil kerja sama dari Mitsui Norin Co. Ltd dan PT. Dharma Incharcop Coy, sebagai share holder, dengan bendera PT. Nittoh Malino Tea.



You Might Also Like

1 comments