Interferometer Michelson

04:50

Lab Eksperimen Fisika 1 untuk mahasiswa Fisika FMIPA UNM angkatan 2009 Tahun Ajaran 2011 di mulai. Nah, inilah inti perkuliahan yang sebenarnya di kampus kita tercinta. Karena pada kegiatan inilah, kita akan kembali begadang buat kerja tugas (mungkin), belajar mati-matian buat ujian respon (kapang), kesibukan yang akan menjadi luar biasa sampai Lab selesai.

Disini saya hanya akan sedikit menjelaskan inti dari judul yang saya posting, tujuannya untuk memudahkan teman-teman nanti dalam ujian respon juga, memberi sedikit informasi tentang istilah apa saja yang ada di percobaan ini dan intinya aja deh pokoknya. Oke yahh ^_+

Berkas cahaya pada hakikatnya merupakan osilasi gelombang dari medan listrik dan medan magnet. Bila dua atau lebih berkas cahaya bertemu, kedua medan tersebut akan bergabung menurut prinsip superposisi, dan akan teramati gejala interferensi. 


Interferensi adalah interaksi antara dua gerakan gelombang atau lebih yang mempengaruhi suatu bagian medium yang sama.

Percobaan Michelson-Morley, yang dilakukan pada tahun 1887 untuk mengukur kecepatan bumi dengan eter. Mereka mengharapkan dapat mengamati suatu pergeseran pada pita interferensi yang terbentuk saat alat diputar 90 derajat, untuk menunjukkan bahwa laju cahaya yang diukur pada arah rotasi bumi, atau arah lintasan orbit, berbeda dengan laju pada arah 90 derajat terhadap arah rotasi. Namun ternyata tidak ada pergeseran yang terjadi.



Interferometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang gelombang atau perubahan panjang gelombang dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi berdasarkan penentuan garis-garis interferensi.

Prinsip kerja, Laser He-Ne memancarkan cahaya ke arah lensa pembagi berkas (Beam Splitter) yang menyebabkan sinar akan terbagi dua, yaitu sebagian menuju cermin M1 dan sebagian yang lain menuju cermin M2. Pantulan cahaya masing-masing dari M1 dan M2 akan bersatu kembali pada lensa pembagi (Beam Splitter) dan diteruskan ke layar pengamatan dengan menghasilkan pola gelap-terang berbentuk cincin yang disebut Frinji.

Dengan menggerakkan cermin perlahan-lahan sejauh dm dan menghitung N yaitu banyaknya pola interferensi yang kembali ke kondisi awal, maka panjang gelombang cahaya dapat dihitung dengan persamaan:




You Might Also Like

0 comments